Showing posts with label PAI. Show all posts
Showing posts with label PAI. Show all posts

Sunday 9 October 2016

Contoh Prota PAI SMP Kelas 7 Kurikulum 2013 File Mic. Word

http://pembelajaran--kurikulum2013.blogspot.com/2016/10/contoh-prota-pai-smp-kelas-7-kurikulum.html
Contoh Prota PAI SMP Kelas 7 Kurikulum 2013 File Mic. Word. Prota disebut juga Program Tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa. 

Kompetensi Inti PAI SMP Kelas 7 Kurikulum 2013 meliputi : 
  • Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 
  • Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 
  • Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata). 
  • Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



Download File Disini

Demikian Contoh Prota PAI SMP Kelas 7 Kurikulum 2013 File Mic. Word, semoga bermanfaat.

Tags : Prota PAI, Kelas VII, Kurikulum 2013, File Mic. Word

Friday 5 August 2016

Perilaku Orang yang Cinta Ilmu Pengetahuan [PAI Kelas 7 semester 1]

http://lkssmpn.blogspot.co.id/2016/07/perilaku-orang-yang-cinta-ilmu.html
PAI Kelas 7 Semester 1. Sebelum menerapkan perilaku senang menuntut ilmu sebagai implementasi surah arRahman/55 ayat 33 dan surah al-Mujadalah/58 ayat 11, terlebih dahulu harus membiasakan membaca al-Qur’an setiap hari, baik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan maupun yang lainya. 

Sikap dan perilaku terpuji yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan surah ar-Rahman/55 ayat 33 dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
  1. Senang membaca buku-buku pengetahuan sebagai bukti cinta ilmu pengetahuan.
  2. Selalu ingin mencari tahu tentang alam semesta, baik di langit maupun di bumi, dengan terus menelaahnya.
  3. Meyakini bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah Swt. untuk manusia. Oleh karena itu, manusia harus merasa haus untuk terus menggali ilmu pengetahuan.
  4. Rendah hati atas kesuksesan yang diraihya dan tidak merasa rendah diri dan malu terhadap kegagalan yang dialaminya.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan surah alMujadalah/58 ayat 11 dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berusaha untuk mendapatkan pengetahuan tersebut.
  2. Bersikap sopan saat belajar dan selalu menghargai dan menghormati guru.
  3. Senang mendatangi guru untuk meminta penjelasan tentang ilmu pengetahuan.
  4. Selalu menyeimbangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dengan keyakinan terhadap kekuasaan Allah Swt.
Untuk lebih mengingat dalil tentang kewajiban menuntut ilmu, kalian harus menghafal surah arRahman/55 ayat 33 dan surah al-Mujadalah/58 ayat 11 dengan baik dan benar. 

Sudahkah kalian memiliki perilaku seperti di atas? Apabila kalian belum memiliki, maka mulai saat ini cobalah banyak membaca, menghafal, belajar, dan berlatih.

Bacalah kisah menarik berikut ini!
“Ibnu Hajar (Si Anak Batu)”
Ada seorang ulama bernama Ibnu Hajar al-‘Asqalani. Pada mulanya, ia adalah seorang santri yang bodoh. Meskipun sudah lama belajar, dia belum juga paham. Akhirnya, Ibnu Hajar memutuskan untuk pulang. Dia pun mohon diri kepada kyainya supaya diperbolehkan pulang. Dengan berat hati sang kyai membolehkan Ibnu Hajar pulang, tetapi sambil berpesan agar Ibnu Hajar tidak berhenti belajar. Akhirnya Ibnu Hajar pulang ke rumah. Di tengah perjalanan, hujan turun dengan lebat. Dia
terpaksa berteduh dalam sebuah gua. Pada saat di gua, dia mendengar suara gemericik air, lalu dia mendatangi sumber suara tersebut. Ternyata, itu suara gemericik air yang menetes pada sebongkah batu yang sangat besar. 
Batu besar itu berlubang karena telah bertahun-tahun terkena tetesan air. Melihat batu yang berlubang tersebut, akhirnya Ibnu Hajar merenung. Dia berpikir, batu yang besar dan keras ini lama-lama berlubang hanya karena tetesan air. Kenapa aku kalah dengan batu? Padahal akal dan pikiranku tidak sekeras batu, itu artinya aku kurang lama dan tekun belajar.
Setelah berpikir, akhirnya Ibnu Hajar kembali lagi ke pondok untuk menemui sang kyai. Ia pun belajar lagi dengan penuh semangat. Usaha tersebut tidak sia-sia. Dia berhasil menjadi orang alim, bahkan dapat mengarang beberapa kitab. Dari asal mula cerita batu di dalam gua, inilah kemudian beliau diberi sebutan Ibnu Hajar (Anak Batu).
(Sumber: 60 Biografi Ulama Salaf, Syaikh Ahmad Farid) 

Rangkuman Materi
1. Kandungan surah al-Rahman/55:33 meliputi: 
Manusia dan jin tidak akan mampu menembus penjuru langit dan bumi untuk mengetahui isinya kecuali atas kekuatan dari Allah Swt.;
Kekuatan dari Allah Swt. itu berupa akal yang harus dikembangkan dengan cara belajar;
Belajar itu wajib agar kita dapat menguasai dunia untuk kebaikan umat.
2. Kandungan surah al-Mujadalah/58:11 meliputi: 
Perintah untuk menuntut ilmu setinggi mungkin;
Perintah untuk selalu beriman kepada Allah Swt.;
Perintah untuk memuliakan orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan.
3. Etika dalam mencari ilmu antara lain:
Mencintai ilmu yang sedang dipelajari;
Menghormati orang yang memberikan ilmu (guru);
Tidak memotong pembicaran saat guru sedang menjelaskan;
Mendengarkan penjelasan guru dengan serius.
4. Syarat menuntut ilmu menurut Imam Syafi‘i adalah: 
Kecerdasan;
Sungguh-sungguh;
Sabar;
Biaya;
Petunjuk guru;
Waktu yang lama.

Mari Belajar Surah ArRahman /55: 33 dan AlMujadalah /58: 11 [PAI Kelas 7 semester 1]

Tahukah kamu, siapakah yang punya ilmu itu? Allah Swt. yang memiliki ilmu. Allah disebut al-‘Alim artinya Maha Mengetahui (Maha Berilmu). Ilmu Allah Swt. sangat luas tanpa batas. Ada yang diberikan kepada kita sudah tertulis dan ada yang tidak tertulis. Yang tertulis adalah kitabullah dan yang tidak tertulis adalah alam semesta serta isinya.

Selain belajar tentang alam semesta, kita juga wajib mempelajari ilmu Allah Swt. yang tertulis, yaitu al-Qur’an. Al-Qur’an dapat dipelajari dengan cara membiasakan membaca tartil, mempelajari artinya, dan memahami kandungannya. Mari membaca al-Qur’an dengan tartil ayat-ayat berikut ini:

1. Membaca Surah Ar-Rahman/55: 33
Surah Ar-Rahman/55: 33






2. Membaca Surah Al-Mujadalah/58: 11
Surah Al-Mujadalah/58: 11









3. Menerapkan Hukum Bacaan Panjang/Mad
Supaya kalian dapat membaca ayat-ayat di atas dengan tartil, maka perlu memahami ilmu tajwid. Perhatikan ketentuan hukum bacaan mad berikut ini. 

Mad artinya bacaan panjang, yaitu membaca panjang pada huruf-huruf yang memiliki kriteria mad. Ada dua macam mad, yaitu Tho bi'i atau mad asli dan mad farí atau cabang-cabang mad. Bagian ini hanya akan membahas hukum mad Tho bi'i atau mad asli

Mad Tho bi'i  artinya bacaan panjang dua harakat atau dua ketukan. Bacaan mad yang dimaksud di sini adalah cara membaca huruf dengan memanjang karena ada hukum mad. Ketentuan hukum bacaan
mad sebagai berikut. 
  • Huruf alif ( ا ) atau fathah berdiri. Apabila ada huruf alif didahului tanda baca fathah, contoh: اِيَّاكَ
  • atau tanda fathah berdiri, contoh:  مَلِكِ, maka tanda baca fathah tersebut dibaca panjang dua harakat atau dua ketukan.
  • Huruf wau ( و ). Apabila ada huruf wau sukun sebelumnya bertanda baca «omah, contoh: اْلمَغْضُوْبِ , maka tanda baca «omah tersebut dibaca panjang dua harakat atau dua ketukan.
  • Huruf ya ( ي ). Apabila ada huruf ya sukun dan didahului tanda baca kasrah, contoh: اَلَّذِيْنَ, maka kasrah tadi dibaca panjang dua harakat atau dua ketukan.
  • Perhatikan contoh bacaan mad pada skema berikut ini!

4. Mengartikan
a. Mengartikan Surah Ar-Rahm±n/55: 33
1) Arti mufradat (kosa kata/kalimat) 


2) Terjemahan ayat:
“Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah! Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah Swt.)”. (Surah ar-Rahman /55: 33) 

b. Mengartikan Surah Al-Mujadalah /58: 11
1) Arti mufradat (kosa kata/kalimat) 


2) Terjemahan ayat:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Mujadalah/58: 11)

Mari Memahami Al-Qur’an Kandungan Surah Ar-Rahman /55: 33 serta Hadis Terkait [PAI Kelas 7 semester 1]

1. Kandungan Surah Ar-Rahman /55: 33 serta Hadis Terkait.
Isi kandungan surah ar-Rahman/55: 33 sangat cocok untuk kalian pelajari karena ayat ini menjelaskan pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat manusia. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat mengetahui benda-benda langit. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat menjelajahi angkasa raya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu menembus sekat-sekat yang selama ini belum terkuak. Hebat, bukan?

Manusia diberi potensi oleh Allah Swt. berupa 
akal. Akal ini harus terus diasah, diberdayakan dengan cara belajar dan berkarya. Dengan belajar, manusia bisa mendapatkan ilmu dan wawasan yang baru. Dengan ilmu, manusia dapat berkarya untuk kehidupan yang lebih baik. 

Nabi Muhammad saw. bersabda:


“Dari Anas ibn Malik r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam”. (H.R. Ibn Majah)


Tentang pentingnya menuntut ilmu, Imam Syafi‘i dalam kitab Diwan juga menegaskan:

“Barang siapa yang menghendaki dunia, maka harus dengan ilmu. Barang siapa yang menghendaki akhirat maka harus dengan ilmu.”

Nasihat Imam Syafi‘i tersebut mengisyaratkan bahwa kemudahan dan kesuksesan hidup baik di dunia maupun di akhirat dapat dicapai oleh manusia melalui ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak akan mudah diperoleh, kecuali dengan beberapa cara dan strategi yang harus dilalui. Dalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab Diwan menegaskan:
“Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu: kecerdasan, kemauan yang kuat, kesungguhan, perbekalan yang cukup, dan kedekatan dengan guru dalam waktu yang lama.”
Ungkapan Imam Syafi‘i di atas penting diketahui oleh orang-orang yang sedang asyik menuntut ilmu. Cara ini perlu dilakukan agar berhasil. Perlu adanya semangat juang, harus dekat, akrab, dan hormat kepada guru agar ilmunya berkah. Mencari ilmu juga perlu waktu yang lama. 

2. Kandungan Surah Al-Mujadalah/58: 11 serta Hadis Terkait
Surah al-Mujadalah/58 ayat 11 menjelaskan keutamaan orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan. Kalau surah ar-Rahman/55 ayat 33 menjelaskan pentingnya ilmu pengetahuan, maka ayat ini menegaskan bahwa orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya oleh Allah Swt.
Mengapa orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya? Sudah tentu, orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan luas akan dihormati oleh orang lain, diberi kepercayaan untuk mengendalikan atau mengelola apa saja yang terjadi dalam kehidupan ini. Ini artinya tingkatan orang yang beriman dan berilmu lebih tinggi di banding orang yang tidak berilmu. 
Akan tetapi perlu diingat bahwa orang yang beriman, tetapi tidak berilmu, dia akan lemah. Oleh karena itu, keimanan sese orang yang tidak didasari atas ilmu pengetahuan tidak akan kuat. Begitu juga sebaliknya, orang yang berilmu, tetapi tidak beriman, ia akan tersesat. Karena ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak untuk kebaikan sesama.

Renungan Ayat Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu


Allah Swt. berfirman:

يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ إِنِ ٱسۡتَطَعۡتُمۡ أَن تَنفُذُواْ مِنۡ أَقۡطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ فَٱنفُذُواْۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلۡطَٰنٖ ٣٣  

“Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah! Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah Swt.)”.(Surah ar-Rahman / 55: 33)
Dahulu tidak terbayang bahwa manusia bisa sampai ke bulan. Namun, pada masa sekarang berita manusia pergi ke bulan sudah biasa kita dengar.
Pernahkah kalian membaca sejarah tentang Colombus, seorang yang pernah mengarungi bumi ini, lalu membuat kesimpulan bahwa bumi ini bulat?

Bila dikaitkan dengan firman Allah Swt. di atas, kamu tidak akan mampu menembus langit dan bumi, kecuali dengan kekuatan dari Allah Swt.

Kekuatan dan kelebihan apa yang dimaksud dalam firman Allah Swt. tersebut? Tentu kekuatan yang dapat menembus langit dan bumi adalah kekuatan akal. Akal berfungsi untuk mengkaji dan menemukan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat menciptakan peralatan yang canggih. Akhirnya, manusia dengan ilmu pengetahuan dan karyanya dapat menembus penjuru langit dan bumi. Bukankah dengan ilmu pengetahuan semua menjadi mudah? Buktikan.